Seni & Budaya

PSGY 2025 Siap Digelar

Oleh : Moh. Jauhar al-Hakimi / Selasa, 30 September 2025 09:45
PSGY 2025 Siap Digelar
Tour media di salah satu ruang pamer PSGY 2025, Minggu (28/9) sore. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi)

Gudeg.net – Acara seni grafis dua tahunan Pekan Seni Grafis Yogyakarta (PSGY) yang diinisiasi oleh Studio Grafis Minggiran kembali digelar untuk yang kelima kalinya. Dengan mengangkat tema “Cetak Datar – dari Batu ke Plat Logam”, PSGY 2025 dihelat pada 29 September – 13 Oktober 2025 di Kiniko Art, Jalan Kapipakis, Tirtonirmolo-Kasihan, Bantul.

Ketua PSGY 2025 Deni Rahman dalam jumpa media, Minggu (28/9) sore di Kiniko Art menjelaskan sebagaimana penyelenggaraan sebelumnya PSGY 2025 dihelat dalam beberapa kegiatan yakni Pameran PSGY di tiga ruangan Kiniko Art berlangsung 29 September – 13 Oktober, Workshop teknik cetak datar dengan teknik photolithografi (3 Oktober) dan teknik allugrafi (2 Oktober), Seminar dengan tema “Cetak Datar - dari Batu ke Plat Logam” (5 Oktober), Lomba Seni Grafis Cetak Datar untuk Pelajar & Mahasiswa, serta Cukil Battle.

“Pameran PSGY 2025 diselenggarakan dengan sistem peserta seniman undangan dan aplikasi terbuka, serta dua special presentation karya cetak datar dengan based karya dari lukisan Raoul Dufy berjudul Le Quai des Esclavons (1938) dicetak oleh Ateliers Draeger Freres pada tahun 1949, serta karya lithografi dengan based lukisan karya Raden Saleh berjudul  ‘Tijger en Leeuwen in Gevecht Oven een Dood Paard’ yang dibuat dan dicetak oleh Fransiscus Bernardus Waanders. Jumlah keseluruhan karya dipamerkan sekira 90-an karya.” jelas Deni.

Deni menambahkan untuk Seminar Cetak Grafis akan menghadirkan Lucius Tori Triastama (seniman-praktisi/profesional lithografi) dan Roumy Handayani Pesona (seniman dengan teknik lithografi dalam berkarya), sementara kompetisi seni grafis tingkat pelajar dan mahasiswa yang sedang berlangsung akan diumumkan tiga pemenangnya pada 13 Oktober.

Seorang jurnalis media sedang mengamati karya special presentation dalam jumpa media PSGY 2025, Minggu (28/9) sore. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi)

Cukil Battle yang sudah diselenggarakan untuk keempat kalinya, kali ini tiga juara sebelumnya yaitu Titus Vianey, Rochmat Basuki dan R. Whima Utama akan menjadi dewan juri Cukil Battle. Babak penyisihan hingga final berlangsung 10-12 Oktober.” imbuh Deni

Sebagai gambaran umum, teknik cetak datar dalam seni grafis atau dikenal juga dengan planography print ditemukan pada abad ke-16 di Eropa dengan plat klise cetak menggunakan batu cadas (limestone). Jenis batuan ini hanya ditemukan di Bavaria, Jerman dengan karakteristik pori-pori yang mampu menyerap-memisahkan antara air dan minyak dalam waktu bersamaan. Dari batuan jenis limestone itulah pertama kali cetak datar berkembang dengan teknik cetak ilthografi.

Disebut cetak datar atau planography print karena bagian BTM (bagian tidak mencetak) memiliki tinggi yang sama dengan BM (bagian mencetak). Sederhananya, klisenya yang permukaannya berupa bidang datar dengan prinsip saling menolak dan menerima antara tinta (minyak) dan air.

Dalam jumpa media Kurator PSGY 2025 Bambang Toko Witjaksono menjelaskan penyebuan Cetak Datar karena menggunakan prinsip cetakan bagian gambar di acuan cetaknya akan menarik minyak (oleophilic) dan menolak air (hydropobic), sedangkan bagian yang tidak dicetak akan menarik air dan menolak minyak. Proses pencetakan teknik cetak datar memanfaatkan ketidakcocokan/tidak bercampurnya minyak dan air, dengan demikian dapat digunakan matriks yang memenuhi prinsip tersebut. Cetak datar memiliki karakteristik unik yang dapat menggambarkan obyek secara lebih detail, bahkan tingkat realis seperti halnya foto.


Bambang Toko (kaos putih) dan Deni Rahman (kaos hijau) sedang demo cetak datar saat jumpa media, Minggu (28/9) sore. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi)

Setelah lithografi, cetak datar semakin berkembang dengan ditemukannya plat klise dari bahan logam yang mudah didapatkan. Dalam dunia industri, kebutuhan tersebut mendorong penelitian hingga ditemukan plat alluminium hingga paper-plate sebagai plat untuk mencetak.

“Seni grafis lithografi (stone lithography) tidak banyak berkembang di Indonesia, terkendala batu mediumnya. Saat ini hanya institusi ITB yang memiliki batu cetak, itupun peninggalan dari Belanda. Beruntungnya justru muncul kreativitas dari seniman-pegiat grafis untuk mengembangkan cetak datar yang bukan dari batu. Studio Grafis Minggiran salah satunya yang mengembangkan teknik allugraf. Itu nanti ada workshopnya. Silakan hadir untuk bisa melihat lebih detail prosesnya.” jelas Kurator PSGY 2025 Bambang Toko saat jumpa media.

Informasi seputar kegiatan Pekan Seni Grafis Yogyakarta 2025 bisa menghubungi panitia di Studio Grafis Minggiran Jalan Bekelan No. 2 Tirtonirmolo, Kasihan-Bantul melalui narahubung PSGY 2025 Salsa +62 812-3335-1025, atau melalui kanal media sosial instagram @psgy_2025.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO



    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini