Seni & Budaya

Tiga Rupa Alie Gopal dalam “Abstract Portrait”

Oleh : Moh. Jauhar al-Hakimi / Kamis, 02 Oktober 2025 15:32
Tiga Rupa Alie Gopal dalam “Abstract Portrait”
Men with the Sorban – cat akrilik di atas canvas board – 20 cm x 14 cm – Alie Gopal – 2024. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi)

Gudeg.net - “Tiba-tiba pingin bermain-main lagi dengan gaya abstrak-ekspresionis. Selama ini publik tahunya karya saya cenderung figuratif-dekoratif, meskipun teman-teman dari luar (negeri) justru menilai karya-karya tersebut sebenarnya abstrak-ekspresionis. Saya sendiri tidak terlalu ambil pusing.” jelas seniman-perupa Alie Gopal saat mengawali obrolan ringan Sabtu (20/9) malam di sela-sela pembukaan pamerannya.

Empat puluh lukisan Alie Gopal dalam sapuan ekspresionis dengan medium cat akrilik di atas canvas board masing-masing berukuran kecil 20 cm x 14 cm dipresentasikan di Via Via cafe-resto Jalan Prawirotaman Yogyakarta, 20 September-20 Oktober 2025 dalam pameran tunggal bertajuk “Abstract Portrait”.

Berbeda dengan pameran-pameran terdahulu, dalam “Abstract Portrait” Alie Gopal hanya mempresentasikan karya dua matra dalam tiga eksperimen berbeda. Selain lukisan ekspresionis di atas canvas board, Alie mempresentasikan tujuh lukisan pop-up relief dalam medium cat akrilik di atas resin berdiamater 50 cm, serta tiga belas karya mini di atas lempengan cangkang dalam kerang (nacre) berdiameter 10 cm.

Pada ke-40 lukisan ekspresionisnya secara citraan Alie Gopal hanya menyisakan komposisi warna yang cenderung kontras meskipun dalam warna soft pastel sekalipun. Selebihnya, ke-40 karya lukisan tersebut bagi publik seni rupa merupakan hal baru meski Alie Gopal masih tetap menghadirkan objek wajah dalam karyanya. Ini menjadi ‘wajah baru’ karya Alie Gopal.

Live for Life #1 (kanan) / Live for Life #2 (kiri)– cat akrilik di atas resin - Ø 50 cm – Alie Gopal – 2018. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi)

“Lukisan pop up relief itu karya lama, tahun 2018. Saat melihat dinding ruang pamer kali ini yang sebagian dengan bata ekspos, kayaknya menarik kalau direspons dengan karya pop up relief. Selebihnya karya baru tahun 2022-2025.” kata Alie.

Selain resin Alie membuat lukisan pop-up relief dalam beberapa medium diantaranya logam dari wajan penggorengan bekas.

"Ada banyak hal yang bisa diaplikasikan dengan memanfaatkan benda-benda di sekitar kita menjadi karya seni. Medium-teknik bukanlah untuk sebuah penaklukan, namun menjadi respons dan pembacaan." lanjut Alie Gopal.

Sebuah pemandangan menarik ketika tujuh  lukisan pop-up relief berpadu dengan dinding batu bata ekspos Via Via cafe menjadi satu kesatuan desain interior.

Jika pada lukisan canvas board Alie Gopal lebih banyak mengeksplorasi teknik, pada lukisan di atas lempeng kulit kerang Alie lebih banyak mengeksplorasi medium karya.

“Sudah agak lama kepikiran untuk menjadikan lapisan dalam kerang (mutiara) sebagai medium karya. Akhir tahun kemarin ada kawan menawari, kebetulan sekali. Saya coba ternyata ‘masuk’ juga.” kata Alie.

Karya Alie Gopal dalam pameran “Abstract Portrait” didisplay di dinding Via Via cafe Yogyakarta. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi)

“Abstract Portrait” Alie Gopal dalam lempengan Mother of Pearl

Tiga belas lempengan cangkang dalam kerang berdiameter 10 cm direspons Alie Gopal dengan cat akrilik dengan objek figur wajah yang menjadi ciri khasnya.

Sedikit berbeda dengan karya terdahulu yang selalu menghadirkan outline tegas, pada ketiga belas karya tersebut outline dibuat Alie Gopal dalam citraan samar dan lebih banyak bermain dengan ekspresionis dari sapuan kuas.

“Tantangannya adalah lempengan kulit kerang itu sendiri secara visual sudah menarik, Sudah artistik. Taruhannya saat direspons dengan bahan yang lain jangan-jangan malah ‘beradu’ rebutan ruang pandang. (Kalau itu yang terjadi) Risikonya justru bisa saling melemahkan.” jelas Alie Gopal

Lapisan dalam kerang dalam industri perhiasan dikenal dengan nama mother of pearl (MOP). Di daerah penghasil mutiara seperti Maluku dan Nusa Tenggara lapisan dalam kerang banyak dipakai untuk bahan pembuatan karya kriya dengan bentuk potongan serta aksen grafir atau pahatan tipis untuki kemudian disusun dalam bentuk-bentuk tertentu semisal kaligrafi ataupun untuk objek figur tertentu dengan tetap mempertahankan lapisan glossy yang sudah ada.

“Itu lapisan mengkilapnya kan sudah alami terbentuk dan unik sebagaimana mutiara pada umumnya. Sayang kalau saya respons dengan (menggores) melukai lapisan tersebut, meskipun kalau saya respons dengan cat risikonya juga akan ‘beradu’ dengan sifat bahan yang sudah artistik.” imbuh Alie Gopal

Karya Alie Gopal dalam pameran “Abstract Portrait” didisplay di dinding Via Via cafe Yogyakarta. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi)

MOP  merupakan lapisan dalam dari cangkang moluska (tiram, kerang) yang menghasilkan material keras dan berkilau sebagaimana mutiara. Bahan pelapis tersebut disebut nacre, yang banyak digunakan untuk membuat perhiasan termasuk untuk dial jam tangan. Karena keunikannya dan tahan karat, bahkan produsen jam tangan seperti Citizen, Tissot, Oris, Charriot, Mido, bahkan Rolex menggunakan mother of pearl untuk beberapa produk flagship-nya. Alasannya sederhana, MOP menghasilkan kilau alami dan berbeda di setiap sudut cahaya, serta tidak ada dua dial jam tangan dengan MOP yang sama persis, karena terbentuk dari kedalaman laut sehingga memberikan karakter yang sangat unik pada setiap jam tangan

Nacre sendiri sudah dijadikan sebagai perhiasan selama ratusan tahun dan dipercaya orang yang mengenakannya akan mendapatkan keberuntungan dan kemakmuran, sehingga produsen perhiasan kerap mengaitkan hal tersebut secara simbolis dalam produk unggulannya.

Lapisan nacre terdiri dari kombinasi kristal kalsium karbonat dan bahan lainnya sehingga yang dapat menciptakan pantulan warna yang berbeda ketika dilihat dari sudut yang berbeda.

Bucket series – cat akrilik di atas lempnengan nacre – Ø 10 cm – Alie Gopal – 2025. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi)

“Detail yang muncul baik saat memantulkan cahaya ataupun karena lapisan glossy-nya itu yang menjadi ketertarikan saya. Saat lapisan glossy-nya terkelupas, detail mother of pearl akan berkurang bahkan bisa hilang. Ini sama halnya ketika saya aplikasi dengan cat, tentu akan ada banyak lapisan glossy yang tertutupi. Ini salah satu tantangan medium selain ukurannya yang tidak terlalu besar.” jelas Alie Gopal.

Alie Gopal menyebutkan sifat yang mengkilap, perubahan warna dari berbagai sudut pandang (iridensi), kekerasan-ketahanan nacre menjadi pertimbangan untuk menjadikan lapisan dalam kerang (mutiara) sebagai medium karya terbarunya.

“Masih mau lanjut eksperimen kulit kerang. Ada ‘mainan’ baru yang menantang.” pungkas Alie Gopal.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO



    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini